Senin, 27 April 2020

Menelaah dan Merevisi Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya

Gadis Rantau
Menelaah teks eksemplum adalah kegiatan mempelajari; menyelidik; mengkaji; memeriksa; menilik teks eksemplum. Teks eksemplum dapat diteaah dari segi struktur dan unsur kebahasaannya. Seperti diketahui struktur teks eksemplum terdiri dari orientasi^insiden^interpretasi. Orientasi merupakan bagian awal teks yang membicarakan tokoh utama dalam teks tersebut. Insiden merupakan peristiwa yang berisi persoalan yang dihadapai oleh tokoh di dalam kehidupannya. Interpretasi merupakan merupakan pesan moral, evaluasi, dan akibat masalah yang dilakukan oleh tokoh utama. Sebuah teks eksemplum yang baik terdiri dari ketiga struktur tersebut.

Unsur kebahasaan teks eksemplum terdiri dari kata keterangan waktu, tempat, tujuan, dan cara. Selain itu teks eksemplum juga kata hubung intrakalimat dan kata hubung antarkalimat, serta kalimat majemuk. Untuk dapat menelaah teks eksemplum dapat dilakukan dengan cara membaca keseluruhan teks, jika diperlukan bacalah berulang-ulang sehingga dapat mengetahui struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut.

Setelah menelaah teks, selanjutnya adalah merevisi teks. Merevisi teks dapat dilakukan dengan cara mengganti kata atau kalimat yang ada pada teks tersebut agar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Dengan kegiatan merevisi teks diharapkan teks yang dihasilkan benar-benar baik dan mudah dipahami. Berikut ini contoh menelaah dan merevisi teks eksemplum.

A. Struktur
Telaahlah teks tersebut berdasarkan struktur yang membangunnya! Apakah struktur teksnya sama dengan struktur teks eksemplum, yaitu orientasi, insiden, interpretasi? Tulis alasan atas jawaban yang kamu berikan!
 Menelaah teks eksemplum adalah kegiatan mempelajari Menelaah dan Merevisi Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya
Kisah Saudagar Kaya
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiAlkisah hiduplah seorang saudagar kaya raya yang hidupnya bergelimpangan harta tanpa pernah merasa susah. Segala apa yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, dia selalu bermuram durja dan merasa hambar dalam menjalani hidupnya.
Insiden“Apa yang aku risaukan, hidupku ini cukup sempurna untuk ukuran seorang manusia, tapi mengapa aku tak pernah merasa bahagia.” Gerutunya dalam hati. Dia kembali memutar otaknya seraya melihat daftar kekayaan yang sudah dimilikinya. “Aku tahu kenapa, karena aku baru punya satu rumah mewah dan tak punya kendaraan pribadi untuk memudahkanku dalam bekerja!” pikirnya.

Keesokan harinya, dia memerintah salah seorang tangan kanannya untuk membelikan rumah mewah di kota lain dan membelikan mobil termahal di negaranya. Tak sampai satu minggu, kedua keinginannya pun terpenuhi, saudagar itu kini mempunyai satu rumah mewah di kota lain dan mobil termahal di negaranya. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya yang telah lama risau. Namun, minggu selanjutnya, hati saudagar kembali risau. Dia merasa semua itu terkesan biasa dan tak memberinya kebahagian lebih. Akhirnya, saudagar itu memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.

Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi. Saudagar itu pun merasa kekayaannyalah yang telah membuatnya bosan dan bahagia. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjadi orang biasa dengan meninggalkan keluarganya dan tinggal seorang diri di kota terpencil. Akan tetapi, kesulitan yang dialaminya menambah rasa sedih dan risau di hatinya. Bahkan kondisi ini membuatnya tak mengenal arti kebahagiaan, dia pun kembali menemui keluarganya. Dalam perjalanan pulang, dia bertemu seorang pedagang asongan di pinggir jalan yang bisa tersenyum riang. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.

“Maaf sebelumnya, apakah laba saudara dari berdagang seperti ini cukup besar?” Tanya saudagar keheranan. Pedagang asongan hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Sikap pedagang itu benar-benar membuat saudagar semakin heran. “kenapa saudara hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya?” tanyanya lagi. Kali ini pedagang asongan mulai angkat bicara. “perlu saudara ketahui, berdagang seperti saya untung yang paling besar bukanlah materi tapi tantangan naik turun kendaraan, berlarian, kepanasan bahkan kehujanan dalam menjajakan dagangan saya” jawabnya santai. Mendengar jawaban seperti itu, dia kembali mengerutkan dahinya, rasa heran akan kebahagiaan yang selalu terpancar dalam diri pedagang asongan itu semakin mengebu-gebu.

Dia kembali mengajukan pertanyaan. “Tapi, mengapa saudara bisa tertawa riang seperti hidup penuh dengan kebahagiaan padahal saudara tak berlimpah harta dan hanya seorang pedagang asongan, selama ini saya selalu mencari dimana letak kebahagiaan itu padahal saya sorang saudagar kaya tak pernah kesusahan namun tetap saja saya tak pernah merasa bahagia dengan apa yang saya miliki” ceritanya. “Saudara perlu tahu, letak kebahagiaan sesungguhnya bukan pada materi saja, harta yang berlimpah atau terbatas tak selamanya membuat kita bahagia. Tak hanya itu, semua yang kita miliki tak akan pernah berarti apa pun serta membuat kita bahagia karena letak kebahagiaan yang hakiki ada pada diri kita pribadi” “maksud saudara apa? Saya tak mengerti. Letak kebahagiaan yang hakiki terletak pada diri kita sendiri melalui satu rasa yakni rasa syukur. Tanpa rasa syukur semua yang kita miliki tak akan pernah membuat kita bahagia karena kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki”. “Terima kasih banyak”. Saudara telah memecahkan kerisauan hati saya selama ini dalam mencari letak kebahagiaan”
InterpretasiHikmahnya kita tak akan pernah merasa bahagia tanpa ada rasa syukur. Karena dengan rasa itu seperti apapun kondisi yang sedang kita jalani tak akan pernah membuat kita bersedih dan merasa risau. Oleh karena itu, sebagai manusia hendaknya kita menanamkan rasa syukur dalam diri kita dalam segala situasi dan kondisi.
Sumber http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/kisah-saudagar-kaya.html

Struktur teks Kisah Saudagar Kaya memiliki struktur orientasi^insiden^interpretasi. Orientasi merupakan bagian awal teks yang membicarakan Saudagar Kaya selaku tokoh utama dalam teks tersebut. Insiden merupakan peristiwa yang berisi persoalan yang dihadapai oleh Saudagar Kaya di dalam kehidupannya. Insiden yang dialaminya menjadi deretan persoalan yang akhirnya akan memberikan konsekuensi terhadap langkah yang ditempuhnya. Reaksi individu tokoh utama yang timbul akibat peristiwa yang dialami berisi pesan moral yang tidak terkait dengan tokoh utama, tetapi terkait dengan pendengar atau pembaca yang menjadi partisipan. Oleh karena itu, insiden ini disebut juga komplikasi. Sementara itu, interpretasi merupakan evaluasi dan akibat terhadap pilihan yang dilakukan Saudagar Kaya sehingga memberi pembelajaran pada dirinya. Bagian ini merupakan pandangan penulis terhadap peristiwa dan kejadian yang dialami pelaku dan diharapkan akan menjadi pesan moral bagi partisipan.

B. Unsur Kebahasaan
Telaah dan tulislah unsur kebahasaan teks tersebut berdasarkan unsur kebahasaan yang dimiliki teks eksemplum, yaitu penggunaan kata keterangan tempat, kata hubung, dan kalimat setara dan bertingkat. Teks eksemplum “Kisah Saudagar Kaya” memiliki unsur kebahasaan  meliputi a) kata keterangan tempat, waktu , tujuan, dan cara; b) kata hubung intrakalimat dan antarkalimat; dan c) kalimat majemuk setara dan bertingkat.

Kata Keterangan Tempat, Waktu, Tujuan, dan Cara
  1. Keterangan cara. Adverbia ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi. Misalnya, dengan,  dan secara.
  2. Keterangan tempat. Adverbia ini menambahakan keterangan tempat terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan, yaitu di, ke, dan, dari. 
  3. Keterangan waktu. Adverbia ini menambahkan keterangan waktu kapan terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan, yaitu pada, kemarin, besok, lusa, dan lain – lain. 
  4. Keterangan tujuan. Adverbia ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya untuk, supaya, dan, agar.   

Beberapa contoh kata keterangan dalam teks eksemplum Kisah Saudagar Kaya antara lain sebagai berikut.
  1. Keesokan harinya, dia memerintah salah seorang tangan kanannya untuk membelikan rumah mewah di kota lain dan membelikan mobil termahal di negaranya.
  2. Tak sampai satu minggu, kedua keinginannya pun terpenuhi, saudagar itu kini mempunyai satu rumah mewah di kota lain dan mobil termahal di negaranya.
  3. Akhirnya, saudagar itu memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.
  4. Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi. 
  5. Akhirnya, dia memutuskan untuk menjadi orang biasa dengan meninggalkan keluarganya dan tinggal seorang diri di kota terpencil.
  6. Dalam perjalanan pulang, dia bertemu seorang pedagang asongan di pinggir jalan yang bisa tersenyum riang.
  7. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya yang telah lama risau. Namun, minggu selanjutnya, hati saudagar kembali risau.
  8. Namun, minggu selanjutnya, hati saudagar kembali risau.
  9. Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi.
  10. Dalam perjalanan pulang, dia bertemu seorang pedagang asongan di pinggir jalan yang bisa tersenyum riang.
  11. Segala apa yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya.
  12. “Aku tahu kenapa, karena aku baru punya satu rumah mewah dan tak punya kendaraan pribadi untuk memudahkanku dalam bekerja!” pikirnya.
  13. Apa yang aku risaukan, hidupku ini cukup sempurna untuk ukuran seorang manusia, tapi mengapa aku tak pernah merasa bahagia.

Kata Hubung Intrakalimat dan Antarkalimat
Kata hubung yang sering juga disebut dengan kata sambung atau konjungtor memiliki peran penting dalam membangun kalimat atau paragraf di dalam sebuah teks. Kekuatan dan keterkaitan makna yang ada di dalam kata, kalimat, atau paragraf di dalam teks sangat ditentukan oleh kata hubung yang digunakan.
  1. Konjungsi Antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan antara  kalimat satu degan kalimat yang lain. Sehingga konjungsi ini akan selalu dimulai dengan kalimat baru.
  2. Konjungsi Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, klausa dengan klausa dan frasa dengan frasa. Konjungsi intrakalimat dibagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Beberapa contoh kata hubung koordinatif (dan, serta, tetapi), kata hubung korelatif (baik… maupun...., tidak hanya…, tetapi juga….), dan kata hubung subordinatif (setelah, agar, sehingga). Ketiga kelompok kata hubung tersebut termasuk kategori kata hubung intrakalimat. Di dalam teks eksemplum, kata hubung yang sering digunakan antara lain dan, tetapi, karena, akan tetapi, kemudian. Kata hubung seperti kemudian berfungsi sebagai penghubung antara satu kalimat dan kalimat lain (selanjutnya). Oleh karena itu, kata hubung tersebut dikategorikan ke dalam kata hubung antarkalimat. Bebrapa kata hubung intrakalimat dan antarkalimat dalam teks Kisah Saudagar Kaya antara lain sebagai berikut.
  1. Segala apa yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Namun (antarkalimat) saudagar itu tak pernah merasa bahagia, dia selalu bermuram durja dan merasa hambar dalam menjalani hidupnya.
  2. Apa yang aku risaukan, hidupku ini cukup sempurna untuk ukuran seorang manusia, tetapi mengapa aku tak pernah merasa bahagia.
  3. Aku tahu kenapa, karena aku baru punya satu rumah mewah dan tak punya kendaraan pribadi untuk memudahkanku dalam bekerja!”
  4. Keesokan harinya, dia memerintah salah seorang tangan kanannya untuk membelikan rumah mewah di kota lain dan membelikan mobil termahal di negaranya.
  5. Tak sampai satu minggu, kedua keinginannya pun terpenuhi, saudagar itu kini mempunyai satu rumah mewah di kota lain dan mobil termahal di negaranya.
  6. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya yang telah lama risau. Namun (antarkalimat), minggu selanjutnya, hati saudagar kembali risau. 
  7. Dia merasa semua itu terkesan biasa dan tak memberinya kebahagian lebih. Akhirnya (antarkalimat), saudagar itu memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.
  8. Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi. 
  9. Saudagar itu pun merasa kekayaannyalah yang telah membuatnya bosan dan bahagia. Akhirnya (antarkalimat), dia memutuskan untuk menjadi orang biasa dengan meninggalkan keluarganya dan tinggal seorang diri di kota terpencil. Akan tetapi (antarkalimat), kesulitan yang dialaminya menambah rasa sedih dan risau di hatinya. Bahkan (antarkalimat) kondisi ini membuatnya tak mengenal arti kebahagiaan, dia pun kembali menemui keluarganya. 
  10. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.
  11. Kali ini pedagang asongan mulai angkat bicara. “perlu saudara ketahui, berdagang seperti saya untung yang paling besar bukanlah materi tapi tantangan naik turun kendaraan, berlarian, kepanasan bahkan kehujanan dalam menjajakan dagangan saya” jawabnya santai.
  12. “Tapi, mengapa saudara bisa tertawa riang seperti hidup penuh dengan kebahagiaan padahal saudara tak berlimpah harta dan hanya seorang pedagang asongan, selama ini saya selalu mencari dimana letak kebahagiaan itu padahal saya sorang saudagar kaya tak pernah kesusahan namun tetap saja saya tak pernah merasa bahagia dengan apa yang saya miliki” ceritanya. 
  13. “Saudara perlu tahu, letak kebahagiaan sesungguhnya bukan pada materi saja, harta yang berlimpah atau terbatas tak selamanya membuat kita bahagia. 
  14. Tak hanya itu, semua yang kita miliki tak akan pernah berarti apa pun serta membuat kita bahagia karena letak kebahagiaan yang hakiki ada pada diri kita pribadi”

Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat
Kalimat yang mengisi sebuah teks terdiri atas kalimat tunggal atau simpleks dan kalimat majemuk atau kompleks, termasuk kalimat yang digunakan dalam teks eksemplum.  Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat kedudukannya.Kalimat Majemuk Bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat. Beberapa contoh kalimat majemuk setara antara lain sebagai berikut.
  1. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, dia selalu bermuram durja dan merasa hambar dalam menjalani hidupnya.
  2. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.
Contoh kalimat majemuk bertingkat antara lain sebagai berikut
  1. Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi.
  2. Tanpa rasa syukur semua yang kita miliki tak akan pernah membuat kita bahagia karena kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki.
  3. Tak hanya itu, semua yang kita miliki tak akan pernah berarti apa pun serta membuat kita bahagia karena letak kebahagiaan yang hakiki ada pada diri kita pribadi.
  4. Saudara perlu tahu, letak kebahagiaan sesungguhnya bukan pada materi saja, harta yang berlimpah atau terbatas tak selamanya membuat kita bahagia.
  5. Tanpa rasa syukur semua yang kita miliki tak akan pernah membuat kita bahagia karena kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki

C. Revisi
Revisi (ubah dan betulkan) pula penggunaan bahasa (ejaan, bentuk kata, dan kalimat) yang terdapat di dalam teks “Kisah Saudagar Kaya” tersebut sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Kamu dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sebagai pedoman untuk mengerjakan butir ini.
  1. Segala apa Apa pun yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya.
  2. Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi.
  3. Saudagar itu pun merasa kekayaannyalah yang telah membuatnya bosan dan tidak bahagia.
  4. kKenapa saudara hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya?” tanyanya lagi.
  5. pPerlu saudara ketahui, berdagang seperti saya untung yang paling besar bukanlah materi tapi tantangan naik turun kendaraan, berlarian, kepanasan bahkan kehujanan dalam menjajakan dagangan saya” jawabnya santai.