Selasa, 28 April 2020

Perjuangan Kapitan Pattimura

Gadis Rantau
Pattimura (atau Thomas Matulessy) juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia. Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar  ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara." Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni 1783 dari ayah Frans Matulesi dengan Ibu Fransina Silahoi.

Pattimura adalah pahlawan yang berjuang untuk Maluku melawan VOC Belanda.  Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda. Pihak Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh kepulauan Maluku. Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannya dengan sangat murah dan bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda.
 juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan  Perjuangan Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengoordinir raja-raja dan patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda.

Beliau dipilih oleh rakyat Saparua untuk memimpin perlawanan. Beliau pun dinobatkan bergelar Kapitan Pattimura. Pada tanggal 16 Mei 1817, rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura tersebut berhasil merebut benteng Duurstede. Tentara Belanda yang ada dalam benteng itu semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg.

Pasukan Belanda yang dikirim kemudian untuk merebut kembali benteng itu juga dihancurkan pasukan Kapitan Pattimura. Selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Patimura. Belanda tidak mau menyerahkan begitu saja benteng itu. Belanda kemudian melakukan operasi besar-besaran dengan mengerahkan pasukan yang lebih banyak dilengkapi dengan persenjataan yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan terpukul mundur.

Kapitan Pattimura berhasil ditangkap pasukan Belanda. Bersama beberapa anggota pasukannya, dia dibawa ke Ambon. Di sana beberapa kali dia dibujuk agar bersedia bekerjasama dengan pemerintah Belanda namun selalu ditolaknya. Pattimura berjuang melawan penjajah Belanda supaya kekayaan alam Indonesia yang berupa rempah-rempah tidak dikuasai oleh mereka.< Perjuangan yang dilakukan oleh Pattimura? Kapitan Pattimura memimpin rakyat Saparua melawan penjajah Belanda. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Hal-hal positif yang bisa dicontoh dari Pattimura?
  • Kerja keras, beliau berhasil merebut benteng Durstede, beliau juga berhasil mengoordinir raja-raja dan patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat.
  • Kapitan Pattimura adalah sosok yang teguh pada pendiriannya. Ia berkali-kali dibujuk oleh penjajah untuk bergabung namun ia menolak. 
  • Kapitan Pattimura juga adalah seorang pemberani dan perkasa. Dengan peralatan yang sederhana, ia berani berperang melawan penjajah dan berhasil menguasai benteng penjajah di Pulau Saparua.
  • Perjuangan Kapitan Pattimura adalah perjuangan banyak orang. Hal ini bisa terjadi karena mereka saling menghargai satu dengan yang lain.

Alasan dari perjuangan Pattimura
Pattimura memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda. Pihak Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh kepulauan Maluku. Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannya dengan sangat murah dan bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda.

Dampak dari perjuangan yang dilakukan
Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Pattimura berjuang melawan penjajah Belanda supaya kekayaan alam Indonesia yang berupa rempah-rempah tidak dikuasai oleh mereka.